Memulai Ketahanan Pangan Keluarga di Masa Pandemi

Halo teman-teman, semoga kabar baik selalu bersama kita semua,

Ditengah situasi pandemi yang seperti ini, dimana masa peraturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akan mulai dibuka secara bertahap.Yang berarti tempat-tempat umum akan mulai dibuka secara normal dan aktivitas sosial akan berjalan normal kembali seperti sebelum pandemi.Tentu hal ini telah lama kita semua nantikan, namun bagai film Warkop DKI, maju kena mundur kena.Kita semua kini hidup dalam dilema.Di tengah jumlah pasien virus COVID-19 yang terus menanjak, kurva yang tak kunjung melandai,dan tentu saja kurva harapan kita akan hal baik yang tidak boleh ikut melandai.Pada akhirnya kita yang diharuskan untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan.Karena, apapun kondisinya, kehidupan dengan segala aspeknya harus terus berjalan.Adaptasi, adalah senjata manusia yang paling ampuh untuk menghadapi setiap perubahan.

Kita tahu ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol dan ada hal-hal yang bisa kita kontrol.Tentu kita tidak mau membuang-buang energi kita untuk memikirkan hal-hal yang berada diluar kendali kita.Jadi, lebih baik kita fokus ke hal-hal yang bisa menjadi kontrol kita.
Hal pertama yang bisa kita kendalikan adalah terus berpikiran positif.Dengan terus mempunyai pikiran dan tindakan yang positif, itu artinya kita sedang membantu tubuh kita untuk menjaga imun terus meningkat dan stabil.Menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh adalah hal paling penting yang bisa kita lakukan.Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan rutin melakukan olahraga, memyempatkan diri berjemur dibawah sinar matahari pagi, dan juga mengontrol asupan makanan yang masuk ketubuh kita.

Berbicara tentang asupan makanan, pernahkan teman-teman menemukan tagar  #Growyourownfood , #FromGardentoTable atau #Indonesiaberkebun di kronologi media sosial kamu? Biasanya teman-teman para pegiat kebunlah yang sering memakai tagar itu dalam setiap unggahannya.Kampanye positif semacam ini, bisa mendorong banyak orang untuk melakukan hal yang sama, yaitu berkebun dirumah atau pekarangan.
Sekecil apapun lahan yang dimiliki bisa dimanfaatkan untuk berkebun.Karena sekarang ada banyak metode menanam dengan lahan sempit dengan vertikal garden,bahkan tanpa tanah sekalipun,seperti hidroponik dan aquaponik.

Hal yang sering kita jumpai di masa pandemi ini, kita direkomendasikan untuk menanam empon-empon seperti Jahe, Kunyit dan kawan-kawannya, yang biasa disebut Toga ( tanaman obat untuk keluarga) yang diharapkan bisa kita gunakan untuk meningkatkan imun kita.
Mempunyai grocery hidup di pekarangan rumah, menanam sendiri makanan kita, memastikan bahan makanan yang masuk didapur kita adalah sayuran yang sehat dan terbebas dari bahan yang berbahaya.Dan tumbuh dibawah kontrol kita.
Tentu saja tidak perlu muluk-muluk menanam sayuran yang fancy seperti yang sering kita jumpai di supermarket, atau langsung menanam dengan jumlah yang banyak, dengan memulai menanam tanaman yang mudah tumbuh, tidak rewel dalam perawatan, dan cepat panen (masa panen 1-2 bulan) akan membuat kegiatan menumbuhkan pangan dan berkebun akan terasa lebih menyenangkan.
Ada beberapa jenis sayuran yang bisa teman-teman tanam jika ingin memulai menanam dirumah, sayuran seperti kangkung, bayam hijau dan bayam merah,okra, atau yang sedang menjadi tren kini yaitu bayam brazil.Apapun tanamannya baik, asalkan sesuai dengan kemampuan merawat dan budget yang kita miliki, dan yang paling penting tidak menjadi impulsif gardener di tengah hype berkebun seperti sekarang ini.

Okra Merah

Hasil Panen Kangkung dan Okra Merah 

Bayam Brazil

Selain membantu supply dapur kita, berkebun juga bisa menjadi langkah kecil untuk menciptakan ketahanan pangan dalam skala rumah.Kami selalu percaya, bahwa ketahanan pangan dimulai dari diri kita sendiri, meminjam kata guru kami, kak Nana dari Bandung Permaculture, yaitu dengan menerima tanggung jawab pribadi, artinya kita tidak dapat menyalahkan orang lain, lingkungan, bahkan pemerintah.Kita melakukan apapun yang bisa kita lakukan sebagai individu.Pendekatan ini fokus pada hal-hal positif dan peluang yang ada daripada berkeluh kesah terhadap hambatan yang ada.

Ditengah kondisi ini, ada hal lain yang amat kami syukuri, media belajar kita yang semakin terbuka dengan semakin seringnya live Instagram yang diadakan oleh teman-teman pegiat kebun.
Kami sangat senang sekaligus bersyukur, ada banyak teman-teman yang menjadikan berkebun sebagai kegiatan dirumah selama masa karantina pandemi belakangan ini.Bahkan ada beberapa teman kami yang sengaja menghubungi kami untuk bercerita, berdiskusi dan sama-sama belajar tentang kegiatan bercocok tanam.

Jadi bagaimana, grow your own food is new normal? :D *wink









Komentar

Postingan Populer